Didedikasikan sebagai wahana ilmu dan ekspresi artistik seorang Saiful Burhan.
Kamis, 09 Juni 2011
kadang-kadang, kejutan, dan kesabaran.
kadang sibuk, kadang santai, kadang kenyang, kadang lapar, kadang lupa, kadang ingat, kadang naik motor, kadang jalan, kadang naik bis, kadang main gitar, kadang main piano, kadang diem, kadang crewet, kadang sehat, kadang sakit..dan kekadang-kadangaan yang lainnya adalah cahaya dalam hidupmu..hidup adalah perjalanan yang penuh dengan kejutan-kejutan..kadang ini kadang itu...kadang kamu di sini kadang kamu di sana..kadang kamu tertimpa ini kadang kamu tertimpa itu.."kadang-kadang" adalah bumbu penyedap hidupmu..supaya kamu selalu bersemangat dan siap menghadapi kenyataan pahit manisnya kehidupan..karena hidup adalah ibadah kepada-Nya, hidup adalah anugerah-Nya..kamu tidak tahu apa-apa mengenai hidupmu...besok pagi kamu akan dimana, kemana, ngapain, kena apa, tertimpa apa, you know nothing...apa bekalmu untuk menghadapi ketidaktahuan? bersabar adalah kuncinya!
Senin, 31 Januari 2011
Perahu Nabi Nuh - Emha Ainun Nadjib
Ya ampun lalimnya manusia
Ya ampun bebalnya penguasa
Ya ampun tuli telinganya
Ya ampun dusta politiknya
Ya Allah, Ayyub-kan hamba
Ya Allah lebarkan dada
Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah luaskan jiwa
Ya ampun curang keputusannya
Ya ampun seenak udelnya
Ya ampun bengkak ambisinya
Ya ampun pusing rakyatnya
Irhamna jami’an warzuqna wasi’an
Ya allah, Ya allah, Ya Allah khaliqul annam
Ya ampun buta hatinya
Ya ampun gelap pandangannya
Ya ampun bodoh ilmunya
Ya ampun rendah budinya
Ya Allah, Ibrahim-kan hamba
Pinjamkan kapak paduka
Ya Allah Ya Allah Ya Allah makarlah pada mereka
Ya ampun lumpuh hukumnya
Tetapi angkuh sikapnya
Ya ampun remeh karakternya
Ya ampun kerdil mentalnya
Ya Allah, Daud-kan hamba
Pinjamkan seruling paduka
Ya Allah, Ya Allah lantunkan puisi cinta
Hatiku tidak tega memandang wajah mereka
Seharusnya disapa
Tapi diacuhkan saja
Teguhkan hatinya
Agar bersabar dalam derita
Ya Allah, Ya Allah temanilah mereka
Hatiku tak tega melihat nasib mereka
Seharusnya dihibur
Tetapi disiksa
Ya Allah, Musa-kan hamba
Pinjamkan tongkat paduka
Ya Allah, Ya Allah untuk membelah samudera
Hatiku tak tega
Mendengar suara mereka
Seharusnya dipikul
Tetapi dihina
Irhamna jami’an warzuqna wasi’an
Ya Allah Ya Allah Ya allah khaliqul annam
Sungguh tidak tega
Tumpahlah seluruh cinta
Mati hidup hamba untuk tangis mereka
Ya Allah, Muhammad-kan hamba taburkanlah syafaat
Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah
Agar terkuak rahasia syurga
Ya ampun bebalnya penguasa
Ya ampun tuli telinganya
Ya ampun dusta politiknya
Ya Allah, Ayyub-kan hamba
Ya Allah lebarkan dada
Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah luaskan jiwa
Ya ampun curang keputusannya
Ya ampun seenak udelnya
Ya ampun bengkak ambisinya
Ya ampun pusing rakyatnya
Irhamna jami’an warzuqna wasi’an
Ya allah, Ya allah, Ya Allah khaliqul annam
Ya ampun buta hatinya
Ya ampun gelap pandangannya
Ya ampun bodoh ilmunya
Ya ampun rendah budinya
Ya Allah, Ibrahim-kan hamba
Pinjamkan kapak paduka
Ya Allah Ya Allah Ya Allah makarlah pada mereka
Ya ampun lumpuh hukumnya
Tetapi angkuh sikapnya
Ya ampun remeh karakternya
Ya ampun kerdil mentalnya
Ya Allah, Daud-kan hamba
Pinjamkan seruling paduka
Ya Allah, Ya Allah lantunkan puisi cinta
Hatiku tidak tega memandang wajah mereka
Seharusnya disapa
Tapi diacuhkan saja
Teguhkan hatinya
Agar bersabar dalam derita
Ya Allah, Ya Allah temanilah mereka
Hatiku tak tega melihat nasib mereka
Seharusnya dihibur
Tetapi disiksa
Ya Allah, Musa-kan hamba
Pinjamkan tongkat paduka
Ya Allah, Ya Allah untuk membelah samudera
Hatiku tak tega
Mendengar suara mereka
Seharusnya dipikul
Tetapi dihina
Irhamna jami’an warzuqna wasi’an
Ya Allah Ya Allah Ya allah khaliqul annam
Sungguh tidak tega
Tumpahlah seluruh cinta
Mati hidup hamba untuk tangis mereka
Ya Allah, Muhammad-kan hamba taburkanlah syafaat
Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah
Agar terkuak rahasia syurga
Senin, 24 Januari 2011
Pengembaraan Waktu
Saya sangat hormat terhadap mereka-mereka yang berbeda frekuensi kemanusiaannya dengan saya. Bahkan saya sama sekali nggak punya keberanian mental untuk menjadi seperti mereka-mereka ini. Atau setidaknya merasakan apa yang mereka kerjakan. Ya Allah, jika itu memang keinginan-Mu untuk kehidupanku, aku sudah seharusnya menerima apapun pemberian-Mu. Bahkan kalau engkau menyuruhku untuk tidak menjadi siapa-siapa di lautan fil ardi-Mu ini, sudah seharusnya aku nggak berusaha memberontak dan mencoba berkehendak. Karena segala kehendak adalah kehendak-Mu. Segala kuasa adalah kuasa-Mu. Engkau tahu apa yang terbaik untukku, Engkau faham betul apa yang dibutuhkan untuk hidupku. Engkau mengerti persis apa yang tidak kumengerti. Hari-hari yang kulalui kemarin hampir selalu sudah menjadi rutinitas untuk menomorduakan Engkau dalam urusan-urusanku dan menomorsatukan segala kebendaan fil ardi. Waktu yang kupergunakan hanya untuk sibuk membangun citra, menyelamatkan aset, mencari keterpandangan, mencari popularitas, kesenangan, hura hura, uang, dan segala macam bentuk berhala-berhala modern. Aku hampir tuli mendengar siapa aku di tengah hingar bingar surga-Mu, maka akupun buta untuk mendengar siapa Engkau. Aku tidak pernah mau belajar dari kesalahan kesalahan ku sendiri. Aku terlalu asyik menikmati syurga fil ardi-Mu ini. Ya Allah ampuni dosaku. Semoga aku memang sudah sedikit lebih tahu tentang hari ini dan esok. Sedikit tahu untuk mempersiapkan apa yang seharusnya dipersiapkan untuk sekarang dan besok. Walapun esokpun katanya belum tentu ada. Tetapi katanya adalah kata-Mu. dan Engkau pemilik semua kata-kata.
Minggu, 23 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)